(Genesis 6 : 9-22) - (Genesis 7 : 1-24) – (Genesis 8 : 1-18)
(Genesis 6 : 9-22) - (Kejadian 7 : 1-24) – (Kejadian 8 :
1-18)
Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak
bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan
Allah.
Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet.
Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh
dengan kekerasan.
Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab
semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan
untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan
oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.
Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu
harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari
dalam.
Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta
panjangnya, lima
puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu
sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah
bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi
bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala
yang ada di bumi akan mati binasa.
Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan
engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu
dan isterimu dan isteri anak-anakmu.
Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari
semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya
terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus
kaubawa.
Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari
segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu
pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya.
Dan engkau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan;
kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka."
Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang
diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.
Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan
seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang
zaman ini.
Dari
segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan
betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya ; juga
dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara
hidup keturunannya di seluruh bumi.
Sebab
tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat
puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada,
yang Kujadikan itu."
Lalu Nuh
melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
Nuh
berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
Masuklah
Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan
isteri anak-anaknya karena air bah itu.
Dari
binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala
yang merayap di muka bumi, datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera
itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua,
pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata
air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit.
Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari
empat puluh malam lamanya.
Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet,
anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama
dengan dia, ke dalam bahtera itu, mereka itu dan segala jenis binatang liar dan
segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan
segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap; dari segala yang hidup
dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.
Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang
hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu
bahtera itu di belakang Nuh.
Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu
naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan
hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.
Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi,
dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit, sampai lima belas hasta di
atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di
bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap,
yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.
Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala
yang ada di darat.
Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang
di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan
burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya
Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera
itu.
Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.
Maka Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala
ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, dan Allah membuat angin
menghembus melalui bumi, sehingga air itu turun.
Ditutuplah mata-mata air samudera raya serta tingkap-tingkap
di langit dan berhentilah hujan lebat dari langit, dan makin surutlah air itu
dari muka bumi. Demikianlah berkurang air itu sesudah seratus lima puluh hari.
Dalam bulan yang ketujuh, pada hari yang ketujuh belas bulan
itu, terkandaslah bahtera itu pada pegunungan Ararat.
Sampai bulan yang kesepuluh makin berkuranglah air itu;
dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal satu bulan itu, tampaklah
puncak-puncak gunung.
Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap
yang dibuatnya pada bahtera itu.
Lalu ia melepaskan seekor burung gagak; dan burung itu
terbang pulang pergi, sampai air itu menjadi kering dari atas bumi.
Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat,
apakah air itu telah berkurang dari muka bumi.
Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tempat tumpuan
kakinya dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, karena
di seluruh bumi masih ada air; lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya
burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.
Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula
burung merpati itu dari bahtera;
menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu
mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar.
Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.
Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian
dilepaskannya burung merpati itu, tetapi burung itu tidak kembali lagi
kepadanya.
Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada
tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh
membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai
kering.
Dalam bulan kedua, pada hari yang kedua puluh tujuh bulan
itu, bumi telah kering.
Lalu berfirmanlah Allah kepada Nuh:
"Keluarlah
dari bahtera itu, engkau bersama-sama dengan isterimu serta anak-anakmu dan
isteri anak-anakmu; segala binatang yang bersama-sama dengan engkau, segala
yang hidup: burung-burung, hewan dan segala binatang melata yang merayap di
bumi, suruhlah keluar bersama-sama dengan engkau, supaya semuanya itu
berkeriapan di bumi serta berkembang biak dan bertambah banyak di bumi."
Lalu
keluarlah Nuh bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri
anak-anaknya.
0 comments:
Post a Comment