Thursday, June 19, 2014

Prayer in Our Mind as Teaching by People


Shalat adalah SEGALANYA, yang membedakan Islam atau Kafir.

Shalat adalah yang membuat kita menjadi beruntung dan masuk Surga.

Benar atau Tidak demikian yang terpahamkan pada kita sebagai ummat Muhammad,?


Tepatnya diajarkan dan dipahamkan oleh para Ustadz, Kiyai, Ulama, Orang tua kita, dlsb,...

Benar atau Tidak,?

Gak usah malu malu menjawab, ntar malah malu maluin. :D

Just kiding.

Terima kata orang, jangan ditelan dulu, lihat kata Allah dalam Al Quran, lihat kata Nabi dalam hadist hadist beliau, jika sama kata orang dengan kata Allah dan Nabi kita, langsung telan dong, jika tidak, dilepek ajah, disini dalam artian tentang apapun yang menjadikan pemahaman dan keyakinan.

Sebaiknya kita menanamkan keimanan keimanan kepada Allah sedikit demi sedikit sebagaimana kita ucapkan di bibir.

Iman adalah Keyakinan Hati.

Surat Al Baqarah ayat 153.

yaa ayyuhaalladziina aamanuu ista'iinuu bishshabri washshalaati innallaaha ma'a shshaabiriin

O you who have believed, seek help through patience and prayer. Indeed, Allah is with the patient.

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Sabar dan Shalat,

innallaaha ma'a shshaabiriin

sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Aneh pertama.

Surat Al Maun ayat 4

fawaylun lilmushalliin

So woe to those who pray

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

Aneh kedua.

Surat At-Taghābun / Surat 64 ayat 16

fattaquullaaha maa istatha'tum wasma'uu wa-athii'uu wa-anfiquu khayran li-anfusikum waman yuuqa syuhha nafsihi faulaa-ika humu lmuflihuun

So fear Allah as much as you are able and listen and obey and spend [in the way of Allah ]; it is better for your selves. And whoever is protected from the stinginess of his soul - it is those who will be the successful.

Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Surat Al-Ĥashr / Surat 59 ayat 9

walladziina tabawwauu ddaara wal-iimaana min qablihim yuhibbuuna man haajara ilayhim walaa yajiduuna fii shuduurihim haajatan mimmaa uutuu wayu/tsiruuna 'alaa anfusihim walaw kaana bihim khasasatun waman yuuqa syuhha nafsihi faulaa-ika humu lmuflihuun

And [also for] those who were settled in al-Madinah and [adopted] the faith before them. They love those who emigrated to them and find not any want in their breasts of what the emigrants were given but give [them] preference over themselves, even though they are in privation. And whoever is protected from the stinginess of his soul - it is those who will be the successful.

Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung

Aneh ketiga.

Sebuah Hadist Nabi.

Dari Abu Hurairah, suatu ketika Nabi Saw bertanya kepada para sahabat: “A tadruna mal muflisu?. Qalu : ‘Al Muflisu fina man la dirhama wa la mata’a’. Qala : ‘ innal muflisa min ummati ya’ti yaumal qiyamati bi shalatin wa shiyamin wa zakatin, wa ya’ti qad syatama haza, wa qazafa haza, wa akala mala haza wa safaka dama haza wa dharaba haza. Fa yu’tha haza min hasanatihi wa haza min hasnatihi, fa in funiyat hasanatuhu qabla an yuqdha ma ‘alaihi akhaza min khatayahum fathurihat ‘alaihi tsumma thuriha fin nar’” (HR Muslim).

Artinya : “Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”. Para sahabat menjawab: “Di kalangan kami, muflis itu adalah seorang yang tidak mempunyai dirham dan harta benda”. Nabi bersabda : “Muflis di antara umatku itu ialah seseorang yang kelak di hari qiyamat datang lengkap dengan membawa pahala ibadah shalatnya, ibadah puasanya dan ibadah zakatnya. Di samping itu dia juga membawa dosa berupa makian pada orang ini, menuduh yang ini, menumpahkan darah yang ini serta menyiksa yang ini. Lalu diberikanlah pada yang ini sebagian pahala kebaikannya, juga pada yang lain. Sewaktu kebaikannya sudah habis padahal dosa belum terselesaikan, maka diambillah dosa-dosa mereka itu semua dan ditimpakan kepada dirinya. Kemudian dia dihempaskan ke dalam neraka. 

Surat Ali Imran ayat 185.

kullu nafsin dzaa-iqatu lmawti wa-innamaa tuwaffawna ujuurakum yawma lqiyaamati faman zuhziha 'ani nnaari waudkhila ljannata faqad faaza wamaa lhayaatu ddunyaa illaa mataa'u lghuruur

Every soul will taste death, and you will only be given your [full] compensation on the Day of Resurrection. So he who is drawn away from the Fire and admitted to Paradise has attained [his desire]. And what is the life of this world except the enjoyment of delusion.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

Masuk Surga adalah beruntung, masuk Surga apakah karena Shalat,?

Kitabullah dan Sunnah adalah dua pedoman yang kita yakini sebagai ummat Nabi Muhammad.

Apakah benar kita adalah salah satu ummat beliau yang menjadikan Kitabullah dan Sunnah dalam menjalankan agama seperti yang dijalankan Nabi kita,?

Bukan agama orang yang mengajarkan agama kepada kita,?

Bagaimana kita akan tahu agama mana yang kita ikuti jika kita tak tahu Kitabullah dan Sunnah Nabi kita,?

Apakah kita bisa menjadikan orang yang mengajarkan kita agama untuk masuk Surga Allah,?

Kita tahu keseluruhan hidayah di tangan Allah, kenapa kita mesti belajar dari orang, bukan mengetahui dari pedoman kita sendiri,?

Surat Al Kahfi 10 ayat terakhir.

yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.

maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.

Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"

Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,

mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.

Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Al Quran bukan untuk memperingati ummat lain, Al Quran adalah peringatan untuk seluruh ummat manusia, termasuk kita sebagai ummat Nabi Muhammad juga diperingati dengan Al Quran tsbt.

Sebab bukankan kita juga manusia,?

"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". (Qs 17 :14-17)

Mudah mudahan Hakikat Shalat bisa kita lihat pada tulisan berikut,...

Mendirikan Shalat.

Diakhir zaman nanti baru akan terbukti apakah ada diantara kita yang meninggalkan Shalat atau tidak,...

Seorang Imam akan memimpin Shalat pada akhir zaman.

Kemudian Shalat tsbt berdiri, kemamukran terjadi di bumi-Nya ini.

Tetap beriman setelah beriman kepada Musa, jangan menjadi Kafir setelah beriman kepada Musa.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (Qs 49:14-18)

wadzkur fii lkitaabi muusaa innahu kaana mukhlashan wakaana rasuulan nabiyyaa (Qs 19:51)


0 comments:

Post a Comment